Welcome to My Blog

hai friends.... thanks uda mau mampir di teras blog ini..... and trima kasih lagi bila ada yang mau meluangkan waktu tuk membaca apa yang saya tulis... moga dapat bermanfaat.... ^_^

Jumat, November 26, 2010

BIOGRAFI ALBERT EINSTEIN

Pustaka Online Media ISNET

ALBERT EINSTEIN 1879-1955

Albert Einstein, tak salah lagi, seorang ilmuwan terhebat abad ke-20. Cendekiawan tak ada tandingannya sepanjang jaman. Termasuk karena teori "relativitas"-nya. Sebenarnya teori ini merupakan dua teori yang bertautan satu sama lain: teori khusus "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1905 dan teori umum "relativitas" yang dirumuskannya tahun 1915, lebih terkenal dengan hukum gaya berat Einstein. Kedua teori ini teramat rumitnya, karena itu bukan tempatnya di sini menjelaskan sebagaimana adanya, namun uraian ala kadarnya tentang soal relativitas khusus ada disinggung sedikit. Pepatah bilang, "semuanya adalah relatif." Teori Einstein bukanlah sekedar mengunyah-ngunyah ungkapan yang nyaris menjemukan itu. Yang dimaksudkannya adalah suatu pendapat matematik yang pasti tentang kaidah-kaidah ilmiah yang sebetulnya relatif. Hakikatnya, penilaian subyektif terhadap waktu dan ruang tergantung pada si penganut. Sebelum Einstein, umumnya orang senantiasa percaya bahwa dibalik kesan subyektif terdapat ruang dan waktu yang absolut yang bisa diukur dengan peralatan secara obyektif. Teori Einstein menjungkir-balikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. C

Senin, September 27, 2010

AKU MENANGIS


Amarah, datang saat logika berhadapan dengan rasa. Bertambah parah, ketika idealisme berbenturan dengan keinginan orang lain yang juga punya kepentingan akan sesuatu yang menjadi hak bersama.


Saat semua tak terkendali, individualisme dan egoisme menampakkan diri.
Akan ada yang terluka dan perihnya melebihi luka akibat ledakan bom atom yang pernah di buat manusia. Sakitnya akan membekas, melebihi sayatan-sayatan pisau bedah saat merobek kulit perut ketika di operasi.


Aku menangis, bukan karena perih saat terluka.

Aku menangis bukan karena merasa hak ku terinjak-injak.
Aku menangis karena amarah yang telah ku ciptakan sendiri.
Aku menangis, karena luka yang ku berikan padamu.

Aku menangis karena hujaman dari tajamnya lidahku yang ku tusukkan kedalam hatimu
membekas dalam wujud yang tak terbentuk.
Aku menangis, saat memberimu air mata kepedihan.

Aku menangis dalam amarah yang tak terkendali.

Aku menangis ketika sakit yang ku berikan dalam kerentaan usiamu.

Aku menangis, menangis karena telah menyakitimu, Ayah.

PANDANGAN PERTAMA, SEPANJANG JALAN KENANGAN





Jumat, September 24, 2010

iRmAn pUnYa pEnSiL: Kata-kata Bijak

iRmAn pUnYa pEnSiL: Kata-kata Bijak

Kata-kata Bijak

Kata-kata Bijak Hidup | Kata-kata Bijak Tokoh



Contoh yang baik adalah nasehat terbaik. ~ Fuller

Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti. ~ John Gardne

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. ~ Mary McCarthy

Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. ~ Dale Carnegie

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. ~ Sydney Harris

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. ~ Robert Hall

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. ~ Martin Vanbee

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest Newman

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~ Aldus Huxley

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. ~ Andrew Jackson

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. ~ Evelyn Underhill

Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. ~ Johan Wolfgang Goethe

Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. ~ Sir Francis Bacon

by Isdaryanto.Com

PAPUA BANGSA BERADAB

Kolaborasi Kiai Kanjeng dan Tarian Papua PDF Print E-mail
Written by MUH. SYAIFULLAH
Saturday, 20 February 2010 00:27

Jum'at, 19 Februari 2010 | 08:52 WIB
TEMPO Interaktif, "Saya grogi kalau melihat orang Papua. Takut. Padahal saya sangat ingin berkenalan dan berteman dengan mereka."

Sepenggal kalimat bernada seloroh itu dilontarkan Fauzi, seorang santri jemaah Maiah, dalam sebuah dialog pada acara Mocopat Syafaat binaan Emha Ainun Najib alias Cak Nun pada Rabu malam lalu. Kontan saja, hadirin pada acara yang digelar di kompleks Taman Kanak-kanak Islam Terpadu, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, itu menyambut lontaran tersebut dengan gelak tawa bercampur heran.

Puluhan warga Papua yang hadir pun menyambut pernyataan itu dengan tersenyum. Ketua mahasiswa asal Papua di Yogyakarta, Anton Sayori, yang tampil malam itu, mengibaratkan orang Papua bak durian. "Meski kulitya berduri, dalamnya, wah, enak sekali," katanya, berseloroh. "Kami orang Papua hanya kelihatannya yang sangar, tapi hati kami sangat lembut," ujar Anton, yang disambut tepuk tangan para jemaah.

Malam itu, segala perbedaan-baik budaya, suku, ras, atau agama-hilang ketika disandingkan dalam pengajian Mocopat Syafaat. Acara yang boleh dibilang sebagai silaturahmi budaya itu diawali dengan lantunan gamelan Kiai Kanjeng yang mengiringi tembang Gundhul-gundhul Pacul. Tembang tradisional Jawa yang sederhana itu menjadi tak lagi sederhana karena diiringi gamelan yang dipadukan dengan gitar, bas, organ, dan seruling.

Setelah itu, di atas panggung sederhana tampil empat orang Papua yang menyanyikan lagu Apose Kokon Dao. Lagu asli Papua itu menjadi terasa menarik dengan diiringi gamelan khas Kiai Kanjeng. Seperti diketahui, gamelan Kiai Kanjeng merupakan nama sebuah konsep nada pada alat musik "tradisional" gamelan. Sistem tangga nada yang dipakai pada gamelan lazimnya adalah laras pentatonis yang terbagi dalam dua jenis nada: pelog dan slendro. Adapun gamelan Kiai Kanjeng bukan pelog dan bukan slendro.

Eksplorasi musik Kiai Kanjeng hampir tak membatasi dirinya pada jenis atau aliran musik tertentu. Sebab, secara musikal, instrumen musik Kiai Kanjeng memiliki pelbagai kemungkinan, sehingga pengembaraan cipta mereka sangat ragam: dari eksplorasi musik tradisional Jawa, Sunda, Melayu, hingga Cina. Termasuk penggalian dari berbagai etnik lain, seperti Madura, Mandar, Bugis, dan Papua, seperti yang digelar dalam Mocopat Syafaat.

Dalam acara yang digelar rutin pada tanggal 17 setiap bulannya itu dimeriahkan pula oleh tarian Tumbuk Tanah asal Manokwari, Papua. Sebanyak 14 penari-dua di antaranya perempuan-merupakan warga asli Papua yang berada di Yogyakarta. Mereka mengenakan pakaian khas Papua lengkap dengan panah dan tombaknya.

Tarian berupa gerakan-gerakan tari yang energetik ditingkahi pekikan-pekikan itu terbagi dalam dua babak. Pertama, para penari menyuguhkan tarian perang. Lalu, pada babak kedua, mereka menampilkan tarian sebagai sambutan kepada para pejabat yang telah menyetujui pembentukan wilayah baru Manokwari.

Kehadiran warga Papua dalam Mocopat Syafaat ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, tepatnya pada 17 Desember 2009, mereka hadir dalam acara serupa. Mereka sangat senang pada sambutan ratusan jemaah yang hadir. Dengan bergabung dalam pengajian Mocopat Syafaat, mereka merasa bisa bergaul dengan masyarakat yang hadir pada acara tersebut tanpa membedakan asal dan suku.

Pada pertengahan acara yang dipandu oleh Cak Nun itu, semua hadirin yang datang dari pelbagai kalangan berdiri dan bernyanyi bersama. Sambil bergandengan tangan, mereka menyanyikan lagu Tanah Airku diiringi gamelan Kiai Kanjeng.

Dalam pidatonya, Cak Nun menyatakan bahwa ada tiga hal pokok bagi semuanya, terutama warga Papua, yang harus dijaga, yakni martabat, harta, dan nyawa. "Harta jangan dicuri, martabat jangan diinjak, dan nyawa harus dilindungi," kata budayawan tersebut.

Forum Mocopat Syafaat adalah forum pengajian yang diampu oleh Cak Nun dan telah berlangsung sejak 17 Juni 1999. Yang hadir dalam forum tersebut tak hanya masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, tapi juga dari daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Purbalingga, Wonosobo, Semarang, Pacitan, dan Surabaya.

Mocopat Syafaat merupakan salah satu dari enam forum sejenis yang diampu Cak Nun, yakni Padhang Bulan Jombang, Gambang Syafaat Semarang, Kenduri Cinta Jakarta, Bangbangwetan Surabaya, dan Obor Ilahi Malang. Keenam forum itu bersifat terbuka, mengedepankan persaudaraan sesama manusia, berupaya bersama mencari alasan untuk saling menghormati, serta berupaya menegakkan nasionalisme dan kebersamaan.


MUH. SYAIFULLAH
Last Updated on Saturday, 20 February 2010 00:33

Jumat, April 02, 2010

TENTANG KITA (bag.2-selesai)


(sebelumnya)... ku ambil sebuah switter yang belum sempat ku pakai dan selembar kain sarung. ''Pakailah switter ini'' kataku, saat memberikan switter itu. ''iya kak'', jawabmu singkat dengan suara yang parau karena menahan dingin. Tak lupa, akupun memakai kain sarung untuk membungkus tubuhku yang sebenarnya sudah kedinginan sejak tadi, tapi sebagai laki-laki yang ingin tampil sebagai sosok yang sempurna, ku berusaha menyembunyikannya. ''Kak, trima kasih ya'' katamu dengan suara yang masih gemetaran ketika telah mengenakan switter itu. ''Kamu masih kedinginan?'' tanyaku saat mendengar suaramu. Kau tidak menjawab, hanya dengan anggukan kecil kau mengiyakan pertanyaan ku. Aku terdiam dan berfikir apa yang harus ku lakukan. Instingku sebagai laki-laki seolah muncul menyingkirkan logika, kegelisahan dan keraguan yang menyangkut di kepalaku. Aku berdiri dan menuju ke arahmu yang masih duduk memeluk lutut menahan rasa dingin yang kian menusuk.

Pukul 16.49 WITA. Kita tidak lagi berkata-kata. Hujan yang belum menampakkan tanda-tanda akan reda seolah tidak membuat hatimu risau. Sebaliknya dengan aku, begitu banyak fikiran yang berkecamuk di otakku hingga tembus ke ubun-ubunku. Dengan pasrahnya kau sandarkan kepalamu di dadaku, ketika ku lingkarkan kedua tanganku ke tubuhmu yang berada di hadapanku. Ku amemeluk mu dari belakang. Ada kedamaian dan kehangatan yang muncul saat kedua tanganmu menyentuh kedua lenganku yang melingkar di tubuhmu. Kita terdiam. Menikmati suasana kala hujan dari dalam gubuk yang berada di pinggir jalan setapak itu. Kau mulai bergerak, sementara aku mulai melepaskan pelukanku dan memberimu ruang tuk melakukan apa yang kau inginkan. Kau membalikkan kepalamu ke arahku, memandangku dengan mata yang sayu. Sungguh, baru ku sadari betapa manisnya dirimu. Kita saling bertatapan, dengan perlahan ku belai rambut mu, dan naluriku pun mulai menampakkan jati dirinya. ''Aku sayang kamu'' kataku dengan suara lirih. Kau tetap diam dan masih menatapku dengan sayu. Ada kedamaian, dan ketenangan dari tatapanmu, dengan perlahan ku kecup keningmu. Kedua tanganku kembali melingkar di tubuhmu. Kembali kau sandarkan kepalamu di dadaku, di antara detak jantungku. ''Kak, aku sayang kakak'' katamu sambil memejamkan mata. Kau nampak kelelahan dan kedinginan. Ku eratkan pelukanku, sambil berkata ''tidurlah sayang'' yang mungkin tidak sempat kau dengarkan. ''Tidurlah dipelukanku'' kataku dalam hati.

Hujan belum berhenti. Kau dipelukanku..

Kamis, April 01, 2010

TENTANG KITA (bag.1)


Pukul 15.08 WITA. Mendung, kata orang belum tentu hujan. Tapi kali ini aku yakin hujan akan turun dengan lebat. Awan hitam yang menyelimuti langit nampak berbeda dengan awan yang kemarin.

Pukul 15.26 WITA. Dengan terpogoh-pogoh, kita berdua berlari menyusuri jalan setapak. Rintik hujan yang mulai turun membuat jalan yang kita lalui menjadi sedikit licin. Ku raih tangan mu dengan sedikit memaksa dan membawamu berlari lebih cepat, berpacu dengan derai hujan yang mulai deras. Ku perhatikan wajahmu yang manis di antara deraian air hujan, nampak kelelahan tapi tak sedikitpun memperlihatkan keluhan. Kita terus berlari menyusuri jalan setapak yang melintasi pemakaman menuju kampung yang terdekat tuk mencari tempat berlindung dari hujan yang makin lebat.

Pukul 16.03 WITA. Di depan gubuk kecil di sebuah kebun yang berada di pinggir jalan setapak yang kita lewati, hujan makin deras dan memaksa kita tuk berhenti walaupun belum sampai di tempat yang kita tuju. ''Assalamu alaikum'' kataku, mencoba tuk menyapa pemilik gubuk tersebut. ''Assalamu alaikum'', aku mengulanginya. Beberapa saat, tidak ada jawaban. Akhir aku mengambil inisiatif tuk berteduh di tempat ini karena ku lihat sayup matamu yang sedikit menampakkan permohonan tuk beristirahat, tapi seolah berat tuk kau ucapkan. ''Baiklah, kita beristirahat sebentar disini'', kataku, yang di balas dengan senyuman kecil dari bibir mungilmu.

Pukul 16.15 WITA. Sambil terpejam dan menahan sakit dan kadang menyeringai, kau berusaha tuk tidak menangis. Sebuah duri kecil yang tertancap di telapak kakimu membuatku agak kesulitan tuk mengeluarkannya. Ternyata saat berlari tadi, kakimu menginjak duri yang tidak sempat kau rasakan karena dinginnya suhu disekitar bukit yang kita lalui. Dengan sedikit memaksa akhirnya ku berhasil mengeluarkan duri itu walaupun di akhiri dengan teriakan kecil dari mulutmu dan beberapa tetes air mata di sekitar pipimu. ''sakit?'' tanyaku. Kau hanya mengangguk kemudian menundukkan kepala seolah takut termakan oleh tatapan mataku. Lalu diam, hanya suara hujan yang terdengar.
''Kak, aku kedinginan'' katamu, memecahkan kebungkaman di antara kita. ''oh..'' balasku, tapi tak dapat ku lanjutkan kata-kataku, aku kebingungan karena tak tau harus berbuat apa. Akhirnya dengan sedikit tersentak, aku tersadar. Segera ku raih ransel yang ku bawa tadi, ku buka dan segera ku keluarkan sebuah switter yang belum sempat ku pakai dan selembar kain sarung... (bersambung)

Sabtu, Maret 20, 2010

ANAK NEGERI

Anak negri matahari,
Kan berbakti pada negri,
Tak peduli apa yang terjadi,
Tanah pertiwi kami lindungi,
Indonesiaku tegar berdiri,


Meski bencana silih berganti,
Tak pudar semangat tuk berbakti,
Merah darah kami anak negri,
Lambang juang gagah berani,
Untukmu wahai ibu pertiwi,


Untukmu wahai ibu pertiwi,
Ku korbankan jiwa raga ini,
Satu mati seribu berganti,
Demi tegaknya negeri ini,
Indonesiaku tetap berdiri,
Indonesia abadi.


(didedikasikan tuk saha
bat kam
i yang t'lah pergi 'DIN KASFIN' Alm.)