Welcome to My Blog

hai friends.... thanks uda mau mampir di teras blog ini..... and trima kasih lagi bila ada yang mau meluangkan waktu tuk membaca apa yang saya tulis... moga dapat bermanfaat.... ^_^

Jumat, April 02, 2010

TENTANG KITA (bag.2-selesai)


(sebelumnya)... ku ambil sebuah switter yang belum sempat ku pakai dan selembar kain sarung. ''Pakailah switter ini'' kataku, saat memberikan switter itu. ''iya kak'', jawabmu singkat dengan suara yang parau karena menahan dingin. Tak lupa, akupun memakai kain sarung untuk membungkus tubuhku yang sebenarnya sudah kedinginan sejak tadi, tapi sebagai laki-laki yang ingin tampil sebagai sosok yang sempurna, ku berusaha menyembunyikannya. ''Kak, trima kasih ya'' katamu dengan suara yang masih gemetaran ketika telah mengenakan switter itu. ''Kamu masih kedinginan?'' tanyaku saat mendengar suaramu. Kau tidak menjawab, hanya dengan anggukan kecil kau mengiyakan pertanyaan ku. Aku terdiam dan berfikir apa yang harus ku lakukan. Instingku sebagai laki-laki seolah muncul menyingkirkan logika, kegelisahan dan keraguan yang menyangkut di kepalaku. Aku berdiri dan menuju ke arahmu yang masih duduk memeluk lutut menahan rasa dingin yang kian menusuk.

Pukul 16.49 WITA. Kita tidak lagi berkata-kata. Hujan yang belum menampakkan tanda-tanda akan reda seolah tidak membuat hatimu risau. Sebaliknya dengan aku, begitu banyak fikiran yang berkecamuk di otakku hingga tembus ke ubun-ubunku. Dengan pasrahnya kau sandarkan kepalamu di dadaku, ketika ku lingkarkan kedua tanganku ke tubuhmu yang berada di hadapanku. Ku amemeluk mu dari belakang. Ada kedamaian dan kehangatan yang muncul saat kedua tanganmu menyentuh kedua lenganku yang melingkar di tubuhmu. Kita terdiam. Menikmati suasana kala hujan dari dalam gubuk yang berada di pinggir jalan setapak itu. Kau mulai bergerak, sementara aku mulai melepaskan pelukanku dan memberimu ruang tuk melakukan apa yang kau inginkan. Kau membalikkan kepalamu ke arahku, memandangku dengan mata yang sayu. Sungguh, baru ku sadari betapa manisnya dirimu. Kita saling bertatapan, dengan perlahan ku belai rambut mu, dan naluriku pun mulai menampakkan jati dirinya. ''Aku sayang kamu'' kataku dengan suara lirih. Kau tetap diam dan masih menatapku dengan sayu. Ada kedamaian, dan ketenangan dari tatapanmu, dengan perlahan ku kecup keningmu. Kedua tanganku kembali melingkar di tubuhmu. Kembali kau sandarkan kepalamu di dadaku, di antara detak jantungku. ''Kak, aku sayang kakak'' katamu sambil memejamkan mata. Kau nampak kelelahan dan kedinginan. Ku eratkan pelukanku, sambil berkata ''tidurlah sayang'' yang mungkin tidak sempat kau dengarkan. ''Tidurlah dipelukanku'' kataku dalam hati.

Hujan belum berhenti. Kau dipelukanku..

Kamis, April 01, 2010

TENTANG KITA (bag.1)


Pukul 15.08 WITA. Mendung, kata orang belum tentu hujan. Tapi kali ini aku yakin hujan akan turun dengan lebat. Awan hitam yang menyelimuti langit nampak berbeda dengan awan yang kemarin.

Pukul 15.26 WITA. Dengan terpogoh-pogoh, kita berdua berlari menyusuri jalan setapak. Rintik hujan yang mulai turun membuat jalan yang kita lalui menjadi sedikit licin. Ku raih tangan mu dengan sedikit memaksa dan membawamu berlari lebih cepat, berpacu dengan derai hujan yang mulai deras. Ku perhatikan wajahmu yang manis di antara deraian air hujan, nampak kelelahan tapi tak sedikitpun memperlihatkan keluhan. Kita terus berlari menyusuri jalan setapak yang melintasi pemakaman menuju kampung yang terdekat tuk mencari tempat berlindung dari hujan yang makin lebat.

Pukul 16.03 WITA. Di depan gubuk kecil di sebuah kebun yang berada di pinggir jalan setapak yang kita lewati, hujan makin deras dan memaksa kita tuk berhenti walaupun belum sampai di tempat yang kita tuju. ''Assalamu alaikum'' kataku, mencoba tuk menyapa pemilik gubuk tersebut. ''Assalamu alaikum'', aku mengulanginya. Beberapa saat, tidak ada jawaban. Akhir aku mengambil inisiatif tuk berteduh di tempat ini karena ku lihat sayup matamu yang sedikit menampakkan permohonan tuk beristirahat, tapi seolah berat tuk kau ucapkan. ''Baiklah, kita beristirahat sebentar disini'', kataku, yang di balas dengan senyuman kecil dari bibir mungilmu.

Pukul 16.15 WITA. Sambil terpejam dan menahan sakit dan kadang menyeringai, kau berusaha tuk tidak menangis. Sebuah duri kecil yang tertancap di telapak kakimu membuatku agak kesulitan tuk mengeluarkannya. Ternyata saat berlari tadi, kakimu menginjak duri yang tidak sempat kau rasakan karena dinginnya suhu disekitar bukit yang kita lalui. Dengan sedikit memaksa akhirnya ku berhasil mengeluarkan duri itu walaupun di akhiri dengan teriakan kecil dari mulutmu dan beberapa tetes air mata di sekitar pipimu. ''sakit?'' tanyaku. Kau hanya mengangguk kemudian menundukkan kepala seolah takut termakan oleh tatapan mataku. Lalu diam, hanya suara hujan yang terdengar.
''Kak, aku kedinginan'' katamu, memecahkan kebungkaman di antara kita. ''oh..'' balasku, tapi tak dapat ku lanjutkan kata-kataku, aku kebingungan karena tak tau harus berbuat apa. Akhirnya dengan sedikit tersentak, aku tersadar. Segera ku raih ransel yang ku bawa tadi, ku buka dan segera ku keluarkan sebuah switter yang belum sempat ku pakai dan selembar kain sarung... (bersambung)